Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semalam di Bangkok

19 November 2024   09:09 Diperbarui: 19 November 2024   09:57 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh, tidak, bukan itu maksudku...." Jullina merasa mual. "Hanya saja semua catatan presentasiku ada di sana. Aku sangat protektif terhadapnya."

"Yah, aku bisa mengerti itu," kata wanita itu. "Kita tidak pernah tahu dengan siapa kita akan berhadapan. Maksudku, aku tidak akan pernah membiarkan siapa pun mencoba mantel macan tutulku." Dia mengusap-usap tubuh mendengkur yang membungkus badannya yang ramping.

"Itu mungkin ide yang bagus," kata Jullina, memeluk tas itu di pinggangnya. Dia mencondongkan tubuh ke arah pria di lorong sampai dia melihat ikat pinggangnya yang terbuat dari kulit ular.

Mungkin dia akan singgah di Miami.


Cikarang, 19 November 2024


Note: Terima kasih kepada Panitia Kompasianival 2024 yang telah memberikan voucher Kompasiana Premium 3 Bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun