Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Qinx

13 November 2024   11:11 Diperbarui: 13 November 2024   11:18 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Isolasi itu sulit. Pada dasarnya, manusia adalah hewan ternak. Di malam hari, aku bermimpi tentang rumah-rumah di Quilnox. Tempat-tempat yang bisa kami kunjungi bersama: pria, wanita, dan anak-anak. Hal-hal dibawa kepada kami, drama-drama dipentaskan. Betapa indahnya---bisa berbagi.

Kadang-kadang aku berfantasi tentang perjalanan pulang. Namun, aku takut memikirkan apa yang harus aku tinggalkan.

***

Suara aliran sungai seharusnya menutupi langkah kaki kami. Malam tanpa bulan. Kami berdoa agar para penjaga lebih tertarik menjaga perbatasan dari Barat, daripada menunggu kami pergi. Kami telah meninggalkan tenda, mobil kami. Kami telah meninggalkan segalanya.

Air sungai dingin tetapi bersih saat mengalir di sepatu bot kami. Aku memegang tangan istriku untuk menenangkannya. Kami tidak meninggalkan apa pun juga. Bersama-sama, kami menyeberangi perbatasan menuju kehidupan yang berbeda.

Cikarang, 13 November 2024

 

Note: Terima kasih kepada Panitia Kompasianival 2024 yang telah memberikan voucher Kompasiana Premium 3 Bulan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun