Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Titik Hilang

6 November 2024   18:18 Diperbarui: 6 November 2024   18:21 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Dia melepaskan tangannya dari kemudi seolah-olah sedang menimang tubuh bayi mungil.

Satu ban menghantam kura-kura dengan cangkang yang pecah dan mobil itu berbelok. Jantung Lalyta berdegup kencang saat dia berbalik dan melihat ke luar jendela belakang ke kaki yang menyembul dari cangkang.

"Kamu membuatku takut."

"Maaf. Aku hanya bermaksud membuatmu sedikit takut."

"Biarkan aku yang mengemudi."

Tangannya gemetar. Dia melihat ke sekeliling lanskap datar, janggut abu-abu, langit tak berwarna.

"Apakah ini seperti rumah?" Dia memperlambat laju mobil, berhenti, keluar. Dia mengambil kamera dari kursi belakang, memotret tiga kali.

"Sekarang aku memilikinya selamanya," katanya, seolah-olah dia adalah seorang pemburu hewan besar yang sukses.

Dia bersandar di spatbor, menyilangkan lengannya. "Selamanya."

"Aku akan menunjukkannya kepada keluargaku."

"Maukah kamu mengambil fotoku? Maukah kamu membawaku bersamamu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun