Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pasangan Legenda Hidup Kompasiana

30 September 2024   09:59 Diperbarui: 30 September 2024   11:32 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padang Merdeka, Dago, Bandung (dok. pri. Ikhwanul Halim)

living legend (noun: : a person who is famous while still living for doing something extremely well (merriam-webster.com)

Merujuk kamus Merriam-Webster, legenda hidup adalah orang yang masih hidup dan melakukan sesuatu dengan sangat baik (dan sudah pasti langka), legenda hidup sepasang suami istri tentu lebih langka lagi. Jadi, merupakan kebanggaan luar biasa bagiku karena mengenal pasangan legenda hidup Om Tjip (Tjiptadinata Effendi) dan Tante Lina (Roselina Tjiptadinata). Mengapa aku memanggil keduanya dengan sebutan kekeluargaan tersebut, karena keduanya sangat mudah akrab dengan siapa pun, termasuk dengan penulis amburadul sepertiku.

Pertama kali aku bertatap muka langsung dengan Om Tjip dan Tante Lina pada event Kompasianival 12 -- 13 Desember 2015 di Gandaria City. Aku pendatang baru di Kompasiana, sementara Om Tjip tahun sebelumnya meraih gelar Kompasianer of The Year 2014. Di acara Kompasianival waktu itu, aku mendapatkan cendera mata gunting kuku dari Australia. Surprise, dong! Memangnya aku siapa, kok dikasih oleh-oleh segala?

Tapi suka, kan?

Bukan suka lagi, I am happy! Very, very happy!

Apalagi ternyata Om Tjip rajin menyapa pada setiap tulisan yang kuunggah. Wuih... anak bawang ini disapa master! Apalagi karena aku mengaku sebagai orang Minang, maka Om Tjip dan Tante Lina selalu berbicara denganku dengan Bahasa Urang Awak yang kujawab dengan Bahasa Indonesia. Lha, aku tidak begitu lancar berbahasa Minang! Memang darahku murni Minang, bukan muggle, tapi lahir dan besar di Aceh.

Aku lupa berapa kali lagi bertemu pasangan rukun awet muda ini, tetapi setidaknya satu kali dalam acara K'nival sebelum pandemi melanda dunia.

***

Tahun Baru, 1 Januari 2021.

kompasiana.com
kompasiana.com

Begitu membuka situs kompasiana.com, yang pertama terbaca adalah artikel berjudul "Mohon Izin Menerbitkan Artikel dari 150 Kompasianer". Penulisnya Om Tjip.

Sebagai pemilik penerbitan Pimedia, dengan gagah berani tanpa ragu-ragu zonder malu-malu, aku mengajukan perusahaanku untuk menerbitkan dan mencetak buku tersebut. Alhamdulillah disetujui Om Tjip.

Lahirlah buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi ukuran B5 setebal 357 halaman (ISBN 978-623-95999-2-8) dengan segala kelebihan dan kekurangannya (seluruh kekurangannya merupakan tanggungjawabku sebagai penyunting dan penerbit, dan excuse yang kupunya karena saat itu ayahandaku gering dan kemudian menghadap YME dalam masa proses penyusunan buku tersebut).

Di akhir tahun yang sama, Pimedia juga menerbitkan buku kumpulan tulisan Tante Lina di kompasiana.com tentang pengalaman mereka berdua berkeliling dunia, dengan judul Menuai Apa yang Kami Tabur, dan saking tebalnya, terbagi menjadi dua jilid, ISBN 978-623-6488-18-8 (no.jil.lengkap), 978-623-6488-19-5 (jil.1), 978-623-6488-20-1 (jil.2).

Dalam buku ini, Tante Lina sama sekali bukan menyombongkan diri, atau istilah sekarang flexing, bahwa keduanya mampu melakukan perjalanan keliling dunia. Justru buku ini membagikan kebahagiaan, good vibes, kepada yang membacanya.

pimedia.id
pimedia.id

***

Tahun 2022, aku mendapat undangan untuk menghadiri Kopi Darat Kompasianer dengan Om Tjip dan Tante Lina di RM Padang Merdeka, Dago, Bandung.

Onde mande tusde ... jadi juo ambo malapeh kangen jo Om dek Tante!  

Aku minta izin untuk membawa nyonya dan putriku. 

Kenapa? Apa karena ditraktir? Bukaaan. 

Aku sudah menganggap Om Tjip dan Tante Lina sebagai keluarga, dunsanak, makanya aku ingin memperkenalkan anak istriku kepada beliau berdua. Siapa tahu, ada langkah dan rezeki, kami bisa menyambangi Om Tjip dan tante Lina ke Perth.

Yang membuatku melongo terkagum-kagum, ternyata kedatangan Om Tjip dan Tante Lina saat itu  untuk melakukan Road Show keliling Nusantara.

Waduh! Perjalanan antar kota dalam provinsi saja sudah membuat badanku encok pegal linu masuk angin. 

Mungkin stamina Om Tjip dan Tante Lina karena tenaga dalam reiki yang ditekuni mereka berdua.  Dua-duanya master reiki, lo!

Dan lagi-lagi aku mendapat cendera mata khas Australia, yaitu koala hidup. Eh, bukan, ding. Pokoknya ada, deh.

Itu pertemuan terakhirku dengan Om Tjip dan tante Lina. Tapi aku masih menggu pertemuan-pertemuan selanjutnya, dan aku berharap kami diberi umur dan kesehatan untuk bertamu ke rumah Om Tjip dan Tante Lina di Perth.

***

Aku tidak tahu persis sudah berapa banyak buku yang diterbitkan pasangan legenda hidup yang sangat kukagumi dan menjadi teladan bagi banyak orang. Yang jelas buanyaaak. Dan ada yang menjadi bestseller book Gramedia.

Tetapi, yang menjadi Om Tjip legenda hidup adalah sebagai kompasianer pertama yang menerbitkan 5000 tulisan di kompasiana.com. Om Tjip juga orang pertama yang mendapatkan gelar Maestro di kompasiana.com, dan mungkin satu-satunya sampai saat ini. Sejujurnya, tadinya aku ingin melampaui, minimal menyamakan prestasi Om Tjip tersebut. Tetapi, belum sampai setengahnya aku sudah menyerah. Ini adalah tulisan terakhirku di kompasiana.com.

Tante Lina sebagai tandem Om Tjip tak kalah tangguh dalam memberi inspirasi kepada pembaca kompasiana.com. Terakhir aku memeriksa akun Tante Lina, gelar yang dicapai adalah Senior, hanya satu tingkat di bawah Maestro.

Tulisan ini aku tulis sebagai kado sederhanaku untuk memperingati Diamond Wedding Om Tjip dan Tante Lina yang jatuh pada tanggal 2 Januari 2025. Semoga Om Tjip dan Tante Lina diberi umur panjang, kesehatan sempurna, sehingga kami masaih bisa bertemu lagi dalam suasana yang penuh kekeluargaan seperti yang sudah-sudah.

Happy Diamond Wedding Anniversary dari Penyair Majenun dan keluarga untuk Om Tjip dan Tante Lina. Salam hangat untuk keluarga.

Cikarang, 30 September 2024

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun