Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pasangan Legenda Hidup Kompasiana

30 September 2024   09:59 Diperbarui: 30 September 2024   11:32 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu membuka situs kompasiana.com, yang pertama terbaca adalah artikel berjudul "Mohon Izin Menerbitkan Artikel dari 150 Kompasianer". Penulisnya Om Tjip.

Sebagai pemilik penerbitan Pimedia, dengan gagah berani tanpa ragu-ragu zonder malu-malu, aku mengajukan perusahaanku untuk menerbitkan dan mencetak buku tersebut. Alhamdulillah disetujui Om Tjip.

Lahirlah buku 150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi ukuran B5 setebal 357 halaman (ISBN 978-623-95999-2-8) dengan segala kelebihan dan kekurangannya (seluruh kekurangannya merupakan tanggungjawabku sebagai penyunting dan penerbit, dan excuse yang kupunya karena saat itu ayahandaku gering dan kemudian menghadap YME dalam masa proses penyusunan buku tersebut).

Di akhir tahun yang sama, Pimedia juga menerbitkan buku kumpulan tulisan Tante Lina di kompasiana.com tentang pengalaman mereka berdua berkeliling dunia, dengan judul Menuai Apa yang Kami Tabur, dan saking tebalnya, terbagi menjadi dua jilid, ISBN 978-623-6488-18-8 (no.jil.lengkap), 978-623-6488-19-5 (jil.1), 978-623-6488-20-1 (jil.2).

Dalam buku ini, Tante Lina sama sekali bukan menyombongkan diri, atau istilah sekarang flexing, bahwa keduanya mampu melakukan perjalanan keliling dunia. Justru buku ini membagikan kebahagiaan, good vibes, kepada yang membacanya.

pimedia.id
pimedia.id

***

Tahun 2022, aku mendapat undangan untuk menghadiri Kopi Darat Kompasianer dengan Om Tjip dan Tante Lina di RM Padang Merdeka, Dago, Bandung.

Onde mande tusde ... jadi juo ambo malapeh kangen jo Om dek Tante!  

Aku minta izin untuk membawa nyonya dan putriku. 

Kenapa? Apa karena ditraktir? Bukaaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun