Pagiku untuk tidur.
"Sampai jumpa!"
Ghea membanting pintu depan. Laras mandi. Dhien berlarian di dapur dengan 'diam-diam' membuat sarapan. Ghea membuka pintu garasi.
Gina.
Entah di mana Gina, di rumah atau di luar.
Laras mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Dhien mencuci piring, tangki air panas berdenting saat terisi ulang.
Suara mobil. Pintu garasi ditutup.
Ah, pintu kamar Gina, langkah kakinya di lorong.
Sekarang dia ada di kamar mandi. Tidak bisa ke toilet Ginapai dia selesai mandi, keramas, conditioning, dan mungkin juga waxing, sejauh yang aku tahu.
"Sampai jumpa!" Laras keluar pintu. Dia pasti sudah sarapan seperti biasa: roti lapis cokelat keju dan sesendok alpukat.
Apa yang sedang dilakukan Dhien di kamar tidurnya? Bunyi laci ditarik keluar, laci didorong masuk. Sesuatu jatuh. Laci keluar, laci masuk. Jatuh. Pintu lemari pakaian terbuka, bergeser ke belakang. Jatuh.
Wow. Gina keluar dari kamar mandi! Pasti sudah selesai merias wajahnya dalam waktu singkat.
Aku bisa pergi ke kamar mandi sekarang, tapi di sini nyaman. Seprai tidak cukup hangat tapi selimut terlalu panas.
Sepasang burung murai bertengkar. Setengah kompi burung pipit berkicau. Beberapa burung gagak menguasai  pagi hari.
Jatuh. Dhien menarik set laci dan melemparkannya ke lantai. Aku rasa.
Mengangkat tempat tidur dari lantai dan menjatuhkannya ke papan lantai. Menarik lemari pakaian dari dinding.
"Sampai jumpa!" Gina pergi.
Sebuah palu raksasa mengetuk pintuku. "Aku ke minimarket," teriak Dhien. "Titip?"
Cikarang, 17 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H