Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terbakar

7 September 2024   08:56 Diperbarui: 7 September 2024   08:58 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Keberatan kalau aku buka jendela?" kataku, masih marah karena peristiwa tadi pagi.

Aku menyeka keringat dari tengkukku dengan tangan. Kamu sedang di tempat tidur membaca, TV menyala. Ada pertengkaran di lantai atas. Kucing mondar-mandir seperti penjaga di lantai kayu paraket.

Kamu membalik halaman bukumu, mengangkat bahu.

"Ini negara bebas," katamu.

***

Suara-suara di lantai atas sekarang lebih keras, lebih jelas. Di TV, api di utara berkobar tak terkendali. Tenggorokanku terasa sesak, mulutku kering.

Kucing itu ada di ambang jendela, kepala miring, melihat ke luar.

"Aku mau mengambil minum. Kamu mau?" kataku.

Kamu mengangguk.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun