Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lubang

1 September 2024   15:13 Diperbarui: 1 September 2024   15:15 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim 

Memar yang kemarin tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang akan dia dapatkan saat Zauki melihat lubang menganga di rumah yang sempurna ini.

Sarah mendengar pintu garasi terbuka.

Zauki sudah pulang.

Suara pintu mobil dibanting. Sarah menatap lubang itu.

Gantungan kunci rumah Zauki berdenting di lubang kunci. Sarah menyentuh tepi lubang di atas meja dapur.

"Sebodo amat."

Sarah naik ke atas meja dapur dan menurunkan `kakinya di tepi lubang.

"Tidak mungkin lebih buruk dari tempat ini."

***

Saat berjalan ke dapur, Zauki langsung melihat bintik hitam sebesar kepala jarum pentul di atas meja dapur.

"Sialan dangkalan. Dasar perempuan pemalas!" gerutunya.

Dia mengambil lap chamois dan menghapus noda itu.

Cikarang, 1 September 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun