Erna memutar bola matanya, bibir nyengir seperti remaja dimabuk asmara. Dadanya terasa hangat dan detak jantungnya berdebar kencang menebah tulang rusuknya. Tapi sungguh, aku ingin berbuat lebih banyak denganmu daripada sekedar berpelukan.
Erna seharusnya tidak menyukai ini.
Kamu sangat berani, dia mengetik.
Aku harap kamu tidak keberatan. Aku cederung terbawa suasana.
Aku tidak keberatan, ketik Erna.
Bisakah kamu membantuku?
Erna berhenti.
Oh bagus, ini dia. Erna mengira Ruben akan meminta uang darinya, semacam transfer antar rekening.
Apa itu? dia mengetik, berharap jawaban dari Ruben bukan soal finansial.
Aku ingin kamu pulang. Atur Zoom meeting denganku, supaya kita bisa saling memuaskan.
Bagaimana apanya?