Kamu tidak memberi tahu dia bagian itu.
Kamu tidak membiarkan putrimu yang berusia sembilan tahun begadang sampai jam 1 pagi saat kamu menjelaskan tentang Beatles, Rolling Stones, dan Pinball Wizard. Tentang Godam dan Gundala, Â Si Buta dari Gua Hantu dan Mandala dari Sungai Ular.
Kamu melanjutkan percakapan dengan menyebutnya Hot Coffee. Dia menganggapnya menawan. Dia memberi tahu kamu bahwa anak satu-satunya meninggal dalam kecelakaan mobil pada tanggal 13 Mei 1998 dan kamu menghiburnya dengan mengatakan bahwa pasti sulit untuk berbagi tanggal itu dengan keburukannya yang berlapis-lapis. Cucumu adalah saksi mobil Esemka pertama kali dikendarai Jokowi pada tanggal 3 Januari 2012. Itu satu-satunya kontribusi anekdot yang kamu bagikan.
Dia puas dengan tanggapanmu.
Belakangan, apartemennya berbau setengah lemon dan setengah lagi seperti keju feta. Setengah rak kopi dengan label berbagai nama daerah seluruh Indonesia menyambutmu saat kamu membuka kulkasnya. Kamu akan menelepon istri keduamu di pagi hari untuk memberi tahu dia bahwa kamu sedang memperbaiki masalah listrik di kafe. Kamu akan memberi tahu dia jumlah bayaranmu  dan ini akan membuatnya senang. Dia gampang senang.
Anak-anak sudah dewasa. Kamu mencarinya di Google dari ponselmu saat dia masih tidur dan kamu menemukan salah satunya adalah seorang musisi, satu lagi penulis.
Mereka akan membawakan lagu tentang kehilangan dan menulis cerita untuk menebak apa yang kamu lakukan. Tidak akan terlalu jauh melenceng. Sangat akurat, menurutmu.
Cikarang, 16 Juni 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H