Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 149: Menerawang Fajar yang Belum Datang

9 Juni 2024   09:02 Diperbarui: 9 Juni 2024   09:20 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian berkencan lebih banyak. Lebih sering. Kalian pacaran. Kalian mencari pekerjaan---sebagai akuntan. Dan setelah beberapa bulan, kalian menikah secara sederhana.

Ada banyak pertengkaran, sebagian besar karena hal-hal bodoh, seperti menu makanan atau pakaian yang dicuci, meskipun pada saat ini hal-hal tersebut tampaknya paling penting.

Pada satu titik kamu menjadi sangat marah sehingga kamu pulang ke rumah orang tuamu selama seminggu.

Ibumu menggelengkan kepalanya. Dia tidak pernah benar-benar ramah pada suamimu---menurutmu dia tidak ingin terlalu dekat dengannya karena, seperti kamu , dia tahu apa yang akan terjadi.

Dia bisa melihatnya, sama seperti dia tahu rahasia keluarga akan diwariskan kepadamu. Itu sebabnya ibumu menamaimu Kasandra, nama seorang peramal Troya yang bisa melihat masa depan. Tapi ini mitologi Yunani, jadi ada syarat wajibnya: dia tidak akan pernah bisa mengubahnya dan tidak akan ada yang percaya, begitu juga kamu dan ibumu.

Bahkan setelah pertengkaran terburuk sekalipun, kamu dan suamimu tidak pernah kehilangan cinta kalian. Kalian selalu saling memaafkan. Dan kamu mencoba untuk tidak terlalu memikirkan masa depan.

Setelah kalian bersama selama beberapa tahun, kalian mengucapkan kembali janji perkawinan saat berbulan madu yang tertunda, di suatu hari musim semi yang cerah.

Bulan-bulan paling membahagiakan dalam hidupmu. Bulan madu itu---kamu melihatnya bagai montase film, lengkap dengan musik jazz pop.

Kalian menari, memasak bersama, pergi ke kilang anggur, melakukan pengembaraan pribadi setiap hari.

Dan suamimu mendapat pekerjaan di luar negeri. Kamu ikut.

Tapi hanya beberapa bulan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun