Dia menyandarkan kepalanya ke jendela bus. Dia menutup matanya sehingga dia tidak perlu menatap Mala. Dia menutup matanya untuk menahan air mata di balik kelopak mata. Dia menutup matanya dan berpegang pada saat mata Rey menangkap tatapannya dan jarinya menunjuk mengundang.
Dia membayangkan skenario lain, ditawari tumpangan ke sekolah oleh sopirnya saat berdiri di halte bus di tengah hujan. Rey akan menanyakan namanya dan dia akan menjawab dengan malu-malu, lalu dia akan menulis surat cintanya sampai dia belajar menandatanganinya. Tidak ada yang akan mengetahuinya sampai  saat dia memegang lengan Rey di acara karpet merah. Kemudian dia akan tampil dengan bangga dan menantang media untuk menulis tentang dirinya.
Saat penggemarnya menangis karena cemburu atau membisikkan kata-kata kasihan, dia tidak akan peduli.
Lagipula dia tidak akan mendengarnya.
Cikarang, 19 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H