Panas hari itu menyengat kulit Citra. "Beraninya kamu---"
"Tetapi aku menyukaimu. Sungguh. Dari dulu." Seringai sinisnya kembali. "Ada hati di balik penampilan luarmu yang sedingin batu itu, kan?"
"Jangan kasih tahu orang lain."
"Biarkan aku melakukan ini untukmu. Kamu fokus membantu para wanita tersebut dan memberikan kehidupan baru pada rumahmu. Blambang akan bangkit kembali."
 "Dan apa yang kamu inginkan sebagai imbalannya? Laki-laki sepertimu tidak melakukan apa pun secara gratis."
Prana menunduk. Bibir mereka nyaris bersentuhan. "Kencan. Aku akan menunjukkan padamu bagaimana rasanya dicintai seorang pria yang memberikan kasih sayang sepenuhnya padamu. Aku berjanji untuk membuatmu melupakan Mahiwal dan semua laki-laki lain di dunia ini."
Ada perasaan hangat yang menerpanya, bukan dari cuaca yang terlalu panas untuk pernikahan di luar ruangan. Dia harus memberi tahu Ghea---setelah bulan madu, tentu saja.
"Bagus. Sepakat. Tapi kalau boleh jujur ... aku akan bilang 'ya' biarpun kamu tidak menawarkan untuk membantu Blambang Residence."
Prana mengangkat alisnya. "Dan aku tetap akan membantu biarpun kamu menolak untuk berkencan."
Citra menghela napas panjang. "Dasar rungkad."
Cikarang, 31 Maret 2024