Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suara yang Akrab di Telingamu

14 Januari 2024   13:42 Diperbarui: 14 Januari 2024   13:49 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by gpointstudio on Freepik

Jantungmu berdebar kencang. Kamu kesulitan bernapas. 

Istrimu menatap cemas dari seberang meja saat sarapan, dan kamu hanya bisa mengerutkan kening.

"Aku akan menelepon ambulans," kata istrimu dan segera mengambil ponsel.

Kamu mengertakkan gigi dan menutup mata. Keringat dingin mengucur dari dahi. "Gangguan pencernaan bersifat sementara," katamu, merintih . "Ini akan hilang, seperti biasa."

Istrimu selesai menelepon.

"Pak Sardana," sebuah suara berteriak dari sisi tandu. "Bisakah Anda mendengar saya?"

Suara-suara menghilang dan segalanya menjadi gelap. Kamu menarik napas terakhir. Dirinya melayang semakin tinggi.

Kamu melihat ke bawah. Tubuhmu mengenakan gaun hijau yang miring dan dadamu terbuka. 

Kepalan tinju menggedor dada. 

"Berhenti," kamu berteriak. "Tolong, tinggalkan aku sendiri!" 

Tampaknya tidak ada yang mendengarkan.

Menit berlalu dan kemudian berjam-jam, sebelum akhirnya kamu membuka mata.

istrimu mencium pipimu dengan bibir berkali-kali, dan berbisik di telingamu: 

"Aku mencintaimu."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun