Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negeri Para Arwah

25 Agustus 2023   20:29 Diperbarui: 25 Agustus 2023   20:34 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia memandangi para remaja yang riuh rendah mengobrol, mengabaikan upayanya untuk menenangkan mereka di Senin pagi dalam hujan deras ini.

Dia bersekolah di sekolah itu tiga puluh tahun yang lalu. Tak satu pun dari anak muda ini ada pada saat itu.

Satu generasi telah lahir! pikirnya.

Dan satu generasi telah berlalu, renungnya mengenang kematian kedua orang tuanya, bibi, pamannya, teman-teman dan tetangganya. Semuanya pupus dari muka bumi.

Biarkan saja mereka mengobrol terus, pikirnya lagu. Mereka masih terkurung di dunia orang hidup, sementara dia semakin dekat ke negeri para arwah.

Cikarang, 25 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun