Dia memandangi para remaja yang riuh rendah mengobrol, mengabaikan upayanya untuk menenangkan mereka di Senin pagi dalam hujan deras ini.
Dia bersekolah di sekolah itu tiga puluh tahun yang lalu. Tak satu pun dari anak muda ini ada pada saat itu.
Satu generasi telah lahir! pikirnya.
Dan satu generasi telah berlalu, renungnya mengenang kematian kedua orang tuanya, bibi, pamannya, teman-teman dan tetangganya. Semuanya pupus dari muka bumi.
Biarkan saja mereka mengobrol terus, pikirnya lagu. Mereka masih terkurung di dunia orang hidup, sementara dia semakin dekat ke negeri para arwah.
Cikarang, 25 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H