Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

CMP 100: Apa Bedanya?

9 Juli 2023   09:36 Diperbarui: 9 Juli 2023   09:39 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Tania?" tanyaku, berdiri saat dia berjalan melewatiku.

Dia berhenti dan mengamati kerutanku seolah-olah dia mencoba melihat menembus jiwaku. "Apakah kita pernah bertemu?"

"Irfan Hakim." Aku mengulurkan tangan, masih khawatir apakah tidak melanggar aturan jaga jarak.

Dia menatap sedetik lebih lama, lalu memelukku dengan pelukan seorang ibu. "Ya Tuhan," katanya ke telingaku yang masih mampu mendengar. Dia berdiri kembali dan menatapku dari atas ke bawah.

Katanya lansia suka berbicara sembrono tanpa menyaring kata-kata. Tapi Tania memang tidak pernah berpikir. "Kupikir kau sudah mati," katanya.

"Terbukti sebaliknya," kataku. "Kamu terlihat sehat, bisa kulihat itu!"

Tania duduk di kursi di sebelah kursiku yang bertuliskan JAGA JARAK, mengeretku ke sampingnya dengan menarik lengan jaketku. Dia melirik tangan kiriku, jari keempat.

"Dia meninggal enam tahun lalu," aku menjelaskan. "Kamu nggak kenal."

Tania mengangguk.

"Apa yang kamu lakukan? Setelah aku pergi?" aku bertanya.

Tania tidak menjawab, tetapi meraih tanganku dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan di sini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun