Aku menghela nafas. Bagaimana aku bisa menikahi seorang gadis tak berani kuajak kencan?
Koran itu memberi isyarat, berisi artikel tentang aku di masa depan. Berita halaman depan. Apa yang akan aku lakukan? Dengan hati-hati, aku menggeser layar, mengetuk password 1234, dan membaca.
"Super Mahiwal, begitu dia minta dipanggil, pada hari Jumat menyelamatkan dunia sementara Anda bisa menggunakan diskon untuk belanja, berlaku---"Â
Kesal karena penempatan iklan yang sembrono, aku mengguncang tablet. Iklan itu jatuh dari halaman tetapi ramalan cuaca naik untuk menggantikan kata-kata yang dibuang.
Sialan, apa yang aku lakukan?
Senin seharusnya santai! Aku akan duduk di sudut, membaca berita olahraga dari hari-hari mendatang, dan minum dua cangkir kopi. Satu untukku dan satu untuk---mendesahkan namanya---"Ghea."
Aku naksir Ghea sejak hari pertama aku melihatnya menaiki eskalator menuju lantai kantor properti di gedung Crametia Corporation.
Dengan sinar matahari yang menembus menara kaca, Ghea mencapai ujung eskalator. Tumit stiletto-nya tersangkut di mesin tangga jalan.
Seluruh eskalator selebar satu orang yang seperti ular terhenti. Semua orang di belakangnya maju ke depan. Dokumen, folder, dan kertas catatan tempel berwarna kuning jatuh berhamburan ke samping dan mengalir ke bawah, ke bawah, tiga puluh tingkat ke lobi. Hujan kertas, pikirku.
Aku membuka halaman dua dan memindai artikelku. Kalau benar aku menyelamatkan dunia seperti yang dikatakan Prima, Ghea pasti akan membawa hubungan kami ke tingkat berikutnya---atau tingkat dasar---dan pada akhirnya aku akan menjadi seseorang pahlawan dan seorang pahlawan selalu mendapatkan gadis impiannya, bukan?
Aku menemukan artikel itu dan lanjut membaca.