Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Komidi Putar

8 Juni 2023   20:22 Diperbarui: 8 Juni 2023   20:30 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya di kedai kopi, menyeruput latte manis yang kelewatan, Andi menegurku karena tidak "berusaha" dengan Juli. Rupanya aku akan sangat cocok dengannya. Aku kira kami memiliki minat yang sama: seperti tidur dengan ayahnya Andi.

Tanganku mengambil ponsel sentuh berwarna pink mengilap. Benda itu berhenti bernyanyi untuk memulai rumba yang bergetar. Aku berdiri dan keluar. Sambil menunduk aku mulai berlari.

Desisan ular yang marah mengejarku sampai ke pintu ayun.

Di lobi aku mendatangi seorang penjaga pintu. "Ada yang kehilangan ini di studio 4," semburku. "Bagus aku yang menemukannya. Tapi aku rasa aku akan tewas dirajam kalau kembali ke sana!"

Mata gadis itu berkedip seperti kelinci yang dilempar batu, tetapi dia menerima ponsel itu.

Saat film berakhir, aku mendorong Andi dari tempat duduknya untuk segera berbaur ke dalam kerumunan. Sikut dan komentar keji berbisik di belakang kami saat kami berdesak-desakan ke depan.

Di kedai kopi, Andi mengatakan akan tinggal bersama ayahnya dan Julia. Enam bulan ke depan, untuk melihat bagaimana hasilnya.

Di luar lampu jalan berpendar.

"Apakah Mama akan meminta maaf?"

Andi merengek seperti pelacur yang perasaannya terluka karena ditolak pelanggan.

"Untuk apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun