"Ya. Kamu bilang Thozai ada di sini karena dua alasan." Diam sejenak. "Apa alasan kedua?"
"Aku akan menjawabnya nanti. Ada yang lain lagi?"
Keduanya menuju ke sektor pelatihan.
Angrokh termenung sebelum bertanya, "Kenapa sekarang? Mengapa baru sekarang kamu menceritakan semua ini padaku?"
"Karena aku sekarat." Kendida tertawa lalu melanjutkan, "Aku seorang wanita sekarat yang mengelola urusannya secara sistematis. Masuk akal kalau aku bicara dengan orang yang akan memastikan bahwa keinginanku terkabul."
"Keinginan seperti apa?" tanya Angrokh.
"Seperti mendapatkan ciuman terakhir dari seseorang yang mencintaiku." Dia tidak menatapnya.
"Junot..."
"Junot tidak mencintaiku. Dia menikahiku demi tahta dan warisan. Hanya itu yang diinginkannya."
"Thozai..."
"Thozai sama sekali tidak tertarik padaku."