Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Badai Takdir (Dua Puluh Satu)

19 Mei 2023   07:31 Diperbarui: 19 Mei 2023   08:52 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Dua..." rahang Angrokh menganga. Kendida tidak mengatakan apa-apa.

Sekali lagi setelah jeda yang lama, Angrokh berkata, "Thozai baru berada di sini paling lama lima tahun.""

Lagi-lagi Kendida tidak menjawab. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Thozai muncul sekitar lima tahun yang lalu.

"Bagaimana kamu mendapatkannya sebelum dia tiba di sini?" tanya Angrokh.

"Pertemuan singkat dengan yang lain."

"Kamu tahu tentang keberadaan musuh utama kita tapi kamu menyimpannya untuk diri sendiri?"

"Aku tidak akan melakukannya jika hidupku tidak bergantung padanya," jawab Kendida sambil berdiri. "Bagaimana kalau kita jalan-jalan?"

Angrokh menyusulnya bangkit dan mereka keluar.

Kendida melambaikan tangan kepada para penjaga dan mereka beruda keluar dari kastil. Keduanya berjalan bergandengan tangan tanpa ada seorang pun yang tampak.

Mustahil ada mata-mata menguping pembicaraan di tempat terbuka, pikir Angrokh.

Kendida menoleh padanya. "Ada hal lain yang ingin kamu tanyakan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun