Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Nggak Gampang "Hidup" sebagai Zombie (Dua Puluh Satu)

1 Mei 2023   20:04 Diperbarui: 1 Mei 2023   20:05 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Daun kelor?" Bronson tergagap. "Aku tidak ingat apa-apa tentang daun kelor!"

Kawat terdiam cukup lama. Bronson melirik gugup ke arahnya, berharap dia ada di mana saja kecuali di sini. Dia menyadari bahwa dia telah mengacau, tetapi semuanya adalah misteri baginya. Bronson sangat percaya akan takhayul, tetapi bahkan ketidaktahuannya ada batasnya.

Daun kelor? tanyanya dalam hati. Konyol.

Kawat bagaikan mampu membaca pikirannya, berbicara dengan nada yang lebih keras untuk menunjukkan kemarahannya yang optimal.

"Cabe gendot untuk membakar jiwanya, tentu saja. Daun untuk membuatnya tetap di dalam tanah!"

"Tetap di...?" Bronson memberanikan diri.

"Di dalam tanah," jawab Kawat tegas. "Jadi sekarang dia kau bilang dia kembali. Yah, tidak heran. Kerja setengah-setengah lebih buruk daripada tidak dikerjakan sama sekali."

"Kok gitu, sih?" tanya Bronson.

"Karena kau gagal menyelesaikan tugasmu," Kawat menjawab dengan tenang.

"Aku tahu itu" kata Bronson. "Maksudku, mengapa dia kembali?"

"Oh, kenapa dia jadi zombie? Banyak sebab," Dennis menjadi lebih santai dan duduk kembali di sofanya. Dia sudah berhasil mengatasi kekesalannya.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun