"Kamu bertemu dengan roh kamu, kan?"
"Ya, aku bertemu roh-rohku, kalau memang mereka semua adalah rohku." Hilang sudah "saya" berganti aku. Dia menerima anak panah lagi yang disodorkan Thozai. "Kamu ada di sana. Kamu melihat mereka." "Anda" berganti "kamu".
"Tidak, aku tidak berada di sana." Dia menyerahkan anak panah lain.
"Ya, kamu ada, kok," Sarritha bersikeras. Dia mengambil panah saat Thozai menatapnya dengan tatapan ganjil, lalu menembakkannya.
"Kalau aku ada di sana, maka aku adalah bagian dari imajinasimu. Aku tidak bisa masuk dalam pikiranmu." Dia menyerahkan panah lain padanya.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H