Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Kisah Para Ksatria Mawar - 19. Api Salju

18 April 2023   15:37 Diperbarui: 18 April 2023   15:40 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dengan wawasan seperti itu,. Kamu seharusnya berada di pengadilan." Dia menusukkan jari telunjuk ke arah Hulubalang. "Khawatirkan aku ini, jurumudi. Apa yang terjadi ketika keinginan hatimu tercapai? Kamu jadi siapa?"

"Hah." Hulubalang menuangkan bir pletok lagi untuknya. "Apa yang terjadi jika makanan enak dimakan? Apakah kamu pernah lapar lagi?"

"Kau memutarbalikkan kata-kata," gerutu Api Salju. "Itu pekerjaanku."

Giliran Hulubalang tertawa. "Menurutmu mengapa aku bisa terus bersamamu? Kita berputarbalik bersama, tidak pernah saling menguasai. Jujur saja. Hanya sedikit yang bisa mengimbangimu."

Senyum di bibir Api Salju mencair. "Tidak."

"Jadi mengapa harus khawatir? Sudahkah kamu mencapai keinginan hatimu?"

"Mungkin." Dia berdiri, mondar-mandir ke jendela yang menghadap ke jalan, lalu kembali ke meja. "Hasrat telah membelah membuat hatiku terbagi."

"Pembagian hanyalah perkalian dengan nama lain."

Api Salju berbalik cepat seperti pedang yang sering dia bawa. Matanya berkilat. "Dan seorang pria hanyalah orang bodoh dengan nama lain."

Hulubalang terkekeh. "Jadi, apa yang terjadi dengan hatimu?"

Api Salju kembali berpindah ke jendela, wajahnya murung dan gelap seperti badai di musim kering. Terdengar seseorang berteriak pada bagal di jalanan di bawah. "Seorang pria pindah ke semak-semak ketika aku lengah sekejap."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun