Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Badai Takdir (Lima Belas)

13 April 2023   15:36 Diperbarui: 13 April 2023   15:37 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Dia menemukan sebuah kandang di belakang rumah dan mengikatkan tali pelana kudanya di dalamnya. Di belakang rumah itu berbeda dengan rumah-rumah lainnya. Ada tiang-tiang yang sepertinya digunakan untuk latihan sasaran. Tambalan bundar yang jelas di rumput, tetapi dia tidak tahu untuk apa.

Sarritha mengambil busur dan anak panah dan mencoba untuk menyasar tiang yang terdekat dengan rumah. Sarritha sudah mahir menggunakan panah dan selalu mengenai sasaran. Akhirnya dia bosan dan pergi untuk memastikan kudanya cukup makan, lalu duduk tertidur di depan rumah.

Malam turun dan Sarritha terbangun oleh suara langkah kaki. Dia duduk dan melihat Thozai mendekat lalu melompat turun dari kuda.

BERSAMBUNG

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun