"Ratu mungkin mengadakan kompetisi ini sebagai tipu muslihat untuk membuatmu terbunuh."
"Kalau begitu sebaiknya saya tidak terbunuh. Bolehkan saya cuti selama dua minggu, Tuan?"
"Tentu saja."
Thozai menatap Sarritha yang merunduk sambil berjalan mundur meninggalkan ruang baca.
Dia bertanya-tanya dalam hari, ke mana gadis itu akan pergi, tetapi toh nanti akan ada yang melaporkan kepadanya.
Menurut telik sandi, setiap pagi Sarritha berlatih di bawah bimbingan Thozai. Sejauh ini Thozai hanya mendorongnya dengan keras tetapi Sarritha sepertinya mampu mengikutinya. Dia berlari setiap hari di pagi dan kemudian datang bekerja. Kapan pun Thozai merasa perlu, dia akan datang menjemput Sarritha dari perpustakaan.
Sarritha tampaknya semakin baik dalam pertempuran, menurut mata-matanya. Dan sekarang dia akan mengikuti kompetisi. Angrokh tahu gadis itu sama sekali belum siap. Dalam pikirannya obsesi Kendida terhadap Thozai mungkin menjadi penyebab kompetisi aneh ini.
***
Sarritha langsung pulang setelah meninggalkan ruang baca Angrokh. Dia menunggang kudanya dan pulang. Kemudian mengambil senjata dan menuju ke arah yang biasanya Thozai tuju.
Dia tidak tahu apa yang dia lakukan, tetapi Saaritha tiba dirinya di kediaman Thozai. Sarritha hanya tahu bahwa itu adalah rumahnya.
Tidak terlihat sesuatu yang istimewa dari luar, tetapi dia bisa bertaruh ada sesuatu yang luar biasa di dalamnya. Sarritha turun dari kuida dan berjalan mengitari rumah.