Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Sang Perusak (Bab 83)

4 April 2023   15:18 Diperbarui: 4 April 2023   15:29 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebingungan dalam suaranya membuat Awang merasa sedikit lebih baik. Tapi Kuntum telah berkali-kali di ... oleh  ... sesuatu.

Awang telah mengalami begitu banyak peristiwa yang menekannya sebelum akhirnya mengalami kehancuran yang dia takutkan selama berminggu-minggu.

"Itu bukan aku ..."

Dia menangis saat air matanya membuat noda di selimut yang terjatuh ke lantai. "Itu.....Itu adalah ... Aku tidak bisa menghentikannya. Dia membawaku ke seluruh rumah dan ke rumah duka ........Aku tidak bisa menghentikannya!"

Dan kemudian Awang benar-benar ambruk. Dia membungkus dirinya dengan selimut, dan saat Kuntum menyadari apa yang telah menimpanya, dia juga ikut menangis.

Mereka berdua sungguh tidak berdaya dan tidak siap, dan sekarang seluruh dunia runtuh menimpa mereka. Apakah pernikahan mereka dapat bertahan tidak terpikir oleh keduanya. Untuk saat ini, hanya rasa sakit dan perasaan sangat terhina yang mengalir deras dari mata pasangan suami istri itu.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun