Kebingungan dalam suaranya membuat Awang merasa sedikit lebih baik. Tapi Kuntum telah berkali-kali di ... oleh  ... sesuatu.
Awang telah mengalami begitu banyak peristiwa yang menekannya sebelum akhirnya mengalami kehancuran yang dia takutkan selama berminggu-minggu.
"Itu bukan aku ..."
Dia menangis saat air matanya membuat noda di selimut yang terjatuh ke lantai. "Itu.....Itu adalah ... Aku tidak bisa menghentikannya. Dia membawaku ke seluruh rumah dan ke rumah duka ........Aku tidak bisa menghentikannya!"
Dan kemudian Awang benar-benar ambruk. Dia membungkus dirinya dengan selimut, dan saat Kuntum menyadari apa yang telah menimpanya, dia juga ikut menangis.
Mereka berdua sungguh tidak berdaya dan tidak siap, dan sekarang seluruh dunia runtuh menimpa mereka. Apakah pernikahan mereka dapat bertahan tidak terpikir oleh keduanya. Untuk saat ini, hanya rasa sakit dan perasaan sangat terhina yang mengalir deras dari mata pasangan suami istri itu.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H