Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Badai Takdir (Dua Belas)

2 April 2023   17:38 Diperbarui: 2 April 2023   17:49 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bergerak cepat?" Saaritha balas bertanya karena tidak yakin pada dirinya sendiri.

"Harus yakin dengan jawabanmu," Thozai memarahi. "Aturan nomor dua?" dia lanjut bertanya.

"Tidak ada interupsi," jawab Sarritha, kali ini dengan percaya diri.

"Aturan nomor tiga?" tanya Thozai lagi.

"Guru, Anda tidak memberi tahu saya aturan nomor tiga."

Thozai menampar pipinya secepat kilat meski tak sapai menyakitkan.

"Siaga," katanya kemudian tamparan cepat lainnya di pipi satu lagi.

Seorang penjaga datang menonton.

Tamparan lain menyusul dan Sarritha terlalu lambat menangkisnya. Kemudian lagi dan lagi dan mulai menyengat karena pengulangan tamparan dan akhirnya dia berhasil memblokir satu dan kemudian setelah beberapa saat kemudian yang lain dan kepercayaan dirinya mulai tumbuh.

Thozai melakukan hal yang tidak terpikirkan dengan mencoba menendangnya tetapi dia berhasil memblokirnya. Sarritha telah melihat kaki gurunya terangkat dari tanah.

Dengan satu putaran cepat, Thozai melontarkan pukulan keras dan menendang yang jika Sarritha gagal memblokirnya maka dia akan terluka. Sarritha mencoba untuk mengelak tetapi dia terjatuh ke tanah beberapa kali. Akhirnya, Thozai berkata, "Aturan nomor empat, serang lebih dulu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun