Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Badai Takdir (Sepuluh)

30 Maret 2023   12:38 Diperbarui: 30 Maret 2023   12:57 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nusvathi menunduk meminta maaf.

Tahta Nusvathi bukan bukan haknya. Orang-orang memilih antara kandidat yang diajukan oleh Angrokh. Secara keseluruhan, Angrokh memiliki kekuatan untuk menyingkirkan Nusvathi dari singgasananya.

***

Sarritha pulang dengan penuh semangat. Dia menemukan teman sekamarnya sedang duduk di ruang tamu. Mereka sedang mendiskusikan peraturan yang telah diberikan dalam pengarahan. Kailin sedang mempelajari etiket penghormatan yang baik dan Ynne membacakan sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di hadapan para tamu undangan.

Mereka mendongak saat Sarritha memasuki rumah.

"Kamu terlihat bahagia hari ini," komentar Ynne.

"Kalian tidak akan pernah bisa menebak apa yang terjadi padaku hari ini," kata Sarritha.

"Apa?" Kailin bertanya, tapi sebelum Sarritha menjawab, terdengar derap langkah kaki kuda tepat di luar rumah.

Mereka diam menunggu untuk mendengar apakah hewan itu berhenti di depan rumah mereka atau rumah tetangga.

Terdengar suara pintu mereka diketuk. Sarritha yang paling dekat dengan pintu pergi untuk membuka tetapi yang lain juga datang untuk melihat siapa itu. Seorang penjaga kerajaan berdiri di luar.

"Apakah ini kediaman Sarritha Fis?" Dia bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun