Angrokh menatapnya dengan cemas sementara Kendida bertanya dengan tenang, "Apa yang dia lakukan?"
"Dia menodongkan pedangnya ke leher seorang pemegang buku."
Angrokh berbalik menatap Kendida dengan tatapan menuduh. "Kamu yang merencanakan ini?"
"Aku sudah memutuskan."
"Aku tidak mengerti," Nusvathi menyela.
"Dia datang ke sini dan menjebakku untuk memihaknya ketika dia sudah membuat keputusan."
"Apakah itu keputusannya atau keputusan Thozai?" Nusvathi bertanya sinis. Angrokh menatap Kendida tapi dia tidak menjawab. "Thozai mengendalikannya."
"Apa maksudmu "mengendalikannya"?" Angrokh bertanya tetapi dia Kendida menatap Nusvathi.
Nusvathi menyadari bahwa dia telah menempatkan dirinya pada posisi yang dengan susah payah dia hindari. "Aku mempunyai kecurigaan, jadi aku memata-matai dia dan memperhatikan bahwa Thozai melakukan sesuatu padanya, yang selalu membuatnya bingung setiap kali Thozai pergi setelah menemuinya."
"Apakah ini benar, Kendida?"
"Ya, tapi Tholzai tidak melakukan apa pun untuk mengendalikanku."