Thozai berjalan ke arahnya dan memeluknya di belakang leher, lalu menundukkan kepala ke arahnya seolah-olah akan menciumnya, tetapi ternyata hanya meniup wajahnya.
Kendida menarik napas dalam-dalam. Pada saat dia membuka matanya, Thozai sudah pergi dan pelayannya berjalan kembali.
Kendida duduk dengan dan bengong, tetapi semua orang sudah terbiasa menemukannya seperti itu setiap kali Thozai pergi.
Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa seseorang sedang menonton dari lubang intip yang telah dia buat. Dia tidak bisa mendengarkan apa yang dikatakan tetapi bisa melihat semuanya terutama ketika Kendida duduk.
Si pengintip keluar dari kastil dengan penuh semangat dan pergi untuk melaporkan apa yang dilihatnya kepada Raja Nusvathi.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H