Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pandemi Terakhir

10 Maret 2023   09:45 Diperbarui: 10 Maret 2023   09:47 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://theplaylist.net/danny-boyle-says-4060-chance-28-months-later-happens-worries-zombies-are-overexposed-20130415/

Syauki menggulir ke bawah, membaca lebih banyak isi artikel. "Zombie merasa sulit untuk berkonsentrasi atau fokus." Dia tertawa, "Sepertiku."

Kemudian, mengutip dari layar: "Orang yang terinfeksi tidak memiliki kendali atas tindakan mereka."

Atau nyawa mereka, pikir Agnes saat memikirkan betapa pucatnya kulit Syauki dibandingkan tangannya sendiri yang kecokelatan. Dia tidak bisa memberi tahu Syauki, tetapi ketika kiamat datang dia akan menerimanya, membiarkan zombie berpesta dan mengubah tubuhnya menjadi makhluk  tanpa rasa sakit.

"Tentu saja Mama bisa mengalahkan mereka," kata Syauki dengan percaya diri, "karena mereka kikuk dan lamban. Mama pergilah ke puncak bukit, cari temukan dataran tinggi yang terpencil dan dapat dipertahankan dengan gampang."

Seorang perawat laki-laki berhenti di kaki tempat tidur. "Bagaimana kabarmu?" Mereka berdua mengangguk serempak, tidak mengatakan apa-apa. "Tim pengendali pandemi akan segera tiba di sini untuk menidurkan Syauki."

Syauki menutup laptopnya. "Apakah Mama akan ikut denganku?"

Tak sanggup mengeluarkan kata-kata, Agnes  meremas tangan putranya yang lembap dan pucat.

Bandung, 10 Maret 2023

Catatan:

*Ophiocordyceps unilateralis, umumnya dikenal sebagai jamur semut zombie, adalah jamur patogen serangga. 

Ditemukan oleh naturalis Inggris Alfred Russel Wallace pada tahun 1859, dan saat ini banyak ditemukan di ekosistem hutan tropis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun