"Setan!' dia berteriak memaki. "Memangnya jalanan milik nenek moyang kalian?"
"Mungkin terlalu banyak nonton film serial televisi," sahutku, berusaha terdengar sesantai mungkin, lalu diam tanpa melanjutkan percakapan. Aku memutuskan bahwa dia tidak boleh mengingat apa pun tentang penumpangnya ini.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H