Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cangkang

6 Maret 2023   19:19 Diperbarui: 6 Maret 2023   23:10 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah Anda di sini untuk memberi saya nama?"

"Anda harus berhenti."

"Mengapa? Orang-orang membutuhkannya."

"Ini balas dendam, pembunuhan. "

"Saya hanya memberikan apa yang diminta dari saya."

Saya berdiri. Saya ingin keluar dari ruangan itu. Sesuatu mengawasi saya dari atas, dan saya tidak akan melihat ke atas.

Saya mengucapkan selamat tinggal kepada Tuan Samudi dan dia memiringkan kepalanya ke arah saya, cara komunikasi yang dia sukai.

Saya berjalan keluar dari gedung dan berlari sepanjang perjalanan pulang. Saya bisa melihat bentuk-bentuk yang tidak wajar berkedut dalam kegelapan, bisa mendengar klik dan kertak rahang kulit yang keras, bisa merasakan kipasan angin sayap, penuh kehidupan yang tidak terlihat.

Mereka menyaksikan dari dalam rumah mereka, dari selokan, pepohonan. Getar dalam kegelapan yang penuh dengan niat jahat.

Saya sampai di rumah, membanting pintu di belakang saya dan tahu tidak akan lama lagi giliran saya tiba.

Bandung, 6 Maret 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun