Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cenayang

5 Maret 2023   15:40 Diperbarui: 5 Maret 2023   15:41 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.learnreligions.com/communicating-with-the-spirit-world-2561762

Setelah pertunjukan, kami berdiri di bar, mengobrol dan mengagumi tanaman janda bolong yang sangat besar.

Mahiwal melewati kami, wajahnya tanpa ekspresi.

Dari kejauhan dia berbalik, lalu memberi isyarat kepadaku, tersenyum.

"Lebih baik kamu menemuinyasiapa tahu dia ingin sesuatu darimu," tawa Nina.

Aku memberanikan diri menuju ke arahnya.

Senyum itu menguap. Dia berbisik.

"Kami tidak diizinkan untuk mengatakan di depan umum semua yang dikatakan roh kepada kami. Tapi Syauki memaafkanmu."

Tubuhku gemetar. "Tuhan memberkatimu."

Bandung, 5 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun