Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Badai Takdir (Satu)

5 Maret 2023   00:00 Diperbarui: 4 Maret 2023   23:59 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahan pribadi dari aethelflaed/Pinterest

Mengingat keadaannya, Sarritha sekarang menjadi khawatir. Lelaki itu selalu menatapnya.Matanya saja sudah membuatnya lebih canggung dari biasanya.

Ketika Sarritha mendengar nama itu, tidak ada alasan lain yang bisa dia pikirkan selain kemungkinan Thozai mencurigainya sebagai ancaman bagi raja.

Thozai Svardan adalah seorang pahlawan, bagai semua legenda digabung menjadi satu. Dia adalah anggota termuda dari pengawal kerajaan, usianya masih dua puluh enam. Direkrut oleh Ratu Kendida sekitar lima tahun yang lalu. Tidak ada yang tahu masa lalunya atau dari mana dia berasal dan dia tidak pernah membicarakannya. Orang-orang hanya percaya bahwa Ratu Kendida tahu dan itu sudah cukup bagi mereka.  Terlebih lagi Thozai sangat berbakat dan itu menyebabkan beberapa orang penasaran dengannya dan yang lain menjadi cemburu.

Dia sempurna dalam ilmu pedang, memanah, menunggang kuda dan mungkin setiap hal lain yang dia coba. Satu-satunya orang yang masih bisa mengalahkannya dalam segala hal adalah Kendida yang telah melatihnya secara pribadi dan karena itu mengetahui kelemahannya.

"Kabar angin mengatakan bahwa Thozai telah membunuh lebih banyak orang di dalam dan di luar medan perang daripada yang tercatat dalam buku," Ynne, teman sekamarnya bercerita padanya.

Orang tua Sarritha telah memberitahunya. Mereka tahu apa yang dia inginkan, dan bertemu seseorang yang berbakat seperti Thozai mungkin dia akan mencoba melakukan sesuatu yang bodoh seperti mendekatinya. Tentu saja itu sebelum dia menyadari betapa besar kekuatan yang pemuda itu miliki sehingga berbicara dengan raja layaknya teman.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun