Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Apa itu Slipstream?

3 Maret 2023   22:22 Diperbarui: 3 Maret 2023   22:25 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.servicescape.com

Sterling mengakui bahwa yang dimaksud dengan slipstream sesungguhnya tidak jelas. Setelah perang esai bertukar pikiran dan polemik, dia mengakui argumen yang menentang istilah tersebut. Singkatnya dia menulis, "ini adalah jenis tulisan yang membuat kamu merasa sangat aneh."

Novel slipstream dikategorikan tidak sepenuhnya di bawah fiksi ilmiah, fantasi, atau horor. Di sisi lain, pembaca arus utama juga dapat merekomendasikan novel slipstream, mungkin dengan tambahan 'agak aneh'.

Aku sendiri menulis banyak cerpen genre slipstream. Karena sebuah karya bisa memeluk lebih dari genre, bahkan melompat ke genre atau lingkaran sastra arus utama, biasanya kupilih genre terkuat. Sterling mengatakan bahwa itu juga masalah yang dihadapi fiksi spekulatif.

"Karya mereka terlalu aneh untuk pembaca normal. Mereka kehilangan pembaca SF yang biasanya menghindari rak arus utama karena barang-barang di sana tidak cukup aneh."

Namun, ingatlah bahwa esai Sterling diterbitkan pada tahun 1989. Fiksi aneh dan spekulatif telah berkembang sejak saat itu, jadi apa yang terjadi dengan slipstream?

Interpretasi Slipstream Terbaru

Antologi cerpen Feeling Very Strange: The Slipstream Anthology dengan daftar isi para penulis yang terkenal sebagai pengarang fiksi spekulatif: Aimee Bender, Ted Chiang, Karen Joy Fowler, Jeff VanderMeer, dan lain-lain. Dalam pengantar, slipstream berdiri "di antara sastra dan budaya populer", dengan kisah-kisah "keanehan visioner" yang secara khusus menentang fiksi ilmiah.

Saat menulis fiksi, aku sangat jarang memikirkan masuk ke dalam genre apa tulisanku, tetapi aku berharap menemukan semangat yang sama dengan para penulis yang didapuk di bawah aliran slipstream, spekulatif, fabulis, nonrealis, atau genre yang baru tercipta hari ini.

Bagiku, slipstream memiliki beberapa hubungan dengan tulisan yang aneh yang kutulis, dan aku merasa slipstream harus diakui di dunia sastra dengan cara yang berbeda. Ketika slipstream diartikan sebagai arus belakang (dari kapal atau mobil balap) kualitas arus yang halus membedakannya dari karya lain yang mungkin juga diklasifikasikan dalam fiksi aneh.

Kalaulah The Surprising Adventures of Baron Munchausen dan Gulliver's Travel ditulis di abad ini, maka sangat mungkin akan dimasukkan ke dalam genre slipstream.

Tiga buku antologi cerita pendekku (Bobo Pengantar Dongeng, Dongeng Hitam Putih, Novel Terakhir [Judul Alternatif: Deja Vu]) bertaburan dengan genre slipstream yang kuklasifikasikan sebagai fantasi tinggi dan metafiksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun