bicaralah dengan suara tertahan
seperti bunyi babi hutan
lari! aku tarik belati
(ternyata ubi)
rumput tumbuh berjumbai
di sekujur tenggorokan
aku coba bicara
air gelap gulita.
(di tengah pusaran akar keras)
burung bangau tidak mengubur tangisan di rawa
orang-oranglah melakukannya
larilah, kata pria pemarah
sekalian telan sekali
lalu pergi
pintu kertas dilalap api.
kapas pembalut luka lindungi dahi
aku bisa tidur di tempat ini
(susur galur dari inang yang kuat)
kata-kata mengalir
dari dump truck langsung ke mulutnya
berenanglah
aku memberinya buah
yang tidak sepertiku
(aprikot dingin langka dan manis)
siapa yang akan mengingatmu di sini?
tanah terbakar tak bicara
tidur tak bisa menyentuhmu
masukkanlah cerita:
suatu hari
burung gagak bicara dengan suara manusia
yang dipukul dahinya
aku berlutut
ini karunia
(ini) rasa bersalah yang telanjang dikupas
Bandung, 29 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H