Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Klasifikasi Puisi

23 Januari 2023   08:35 Diperbarui: 23 Januari 2023   08:43 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

b. Drama Monolog
Sesorang berbicara kepada para pendengar di atas pentas.

c. Solilokui
Seorang pemeran berbicara untuk dirinya sendiri di atas pentas.

Anda mungkin akan menyanggah: untuk menulis puisi saja kok repot?

Saya setuju dengan Anda, karena Anda tak sepenuhnya salah. Ada orang-orang yang dikaruniai bakat menjadi penyair.

Namun, pelukis terhebatpun memulai dengan memahami titik dan garis, nama-nama warna. Penggubah orkestra belajar doremi dan notasi tauge. Ilmuwan berangkat dari 1 + 1 = 2.

Setidaknya, dengan memahami dasar-dasar klasifikasi, Anda bisa membedakan antara hewan yang berkembang biak secara ovipar, vivipar dan ovovivipar. 

Atau tidak menyebutkan semua puisi dengan pola suku kata 5-7-5 sebagai haiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun