Aku ada di pusat perhatian, berjalan di karpet merah, berdiri di atas panggung, selalu harus hadir, menerima penghargaan untuk beberapa hal bodoh yang kulakukan. Aku termasuk yang duduk di salah satu sofa megah di ruang teater rahasia yang orang-orang sepertiku seharusnya tidak tahu, menenggak sampanye tua yang langka dan merayakan penghargaan yang kudapat dengan orang-orang yang tidak meninggalkan kelas biologi untuk mengejar gerombolan anak laki-laki yang main skateboard di taman skate kota.
Singkat cerita, aku masuk di mana saja di istana ini, kecuali lorong sempit menuju ruang ujian di lantai dua tempat aku harus berada empat menit lagi.
Tik. Tok. Tik. Tok.
Bahkan suara arlojiku sekeras beduk buka puasa.
Gaes, seharusnya aku menamatkan sekolah menengah atas.
Bandung, 21 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H