Tidak setiap hari kau disuruh oleh teman sekamar membawakannya jeruk lemon dari supermarket untuk ditempelkan di pantat ayam. Sungguh memprihatinkan.
Misalnya, kalau ayamnya masih kecil, apakah sudah cukup umur hingga ada buah yang menempel di punggungnya? Berapa banyak persetujuan yang telah diberikan untuk tindakan khusus intrusi anus ini? Dan yang terpenting; jika ada kasus pelecehan terhadap hewan, apakah aku dapat dituntut sebagai kaki tangan penyediaan alat?
Aku memutuskan bagian yang paling mengkhawatirkan tentang krisis saat ini adalah penggunaan laptopku. Saat aku pergi, teman sekamarku sering menggunakannya. Setahuku laptopku digunakan untuk menghubungi cewek-cewek di Azerbaijan, mengawasi konflik di negara yang bahkan tidak bisa kusebutkan, apalagi menunjukkan di peta dan membeli buku tentangnya.
Kini bahkan aku semakin khawatir dia mungkin sebenarnya telah menggunakannya untuk bergabung dengan lingkaran bawah tanah, klandestin  penyalahgunaan hewan ternak.
Bagaimana jika dia telah merekam gambar dirinya dengan sarung tangan kuning besar mengisi sayuran sehat pada hewan malang itu dan mengunggahnya ke internet untuk dipirsa oleh warganet dunia?
Kita tidak tahu. Mungkin ada situs yang menawarkan aktivitas semacam itu dengan sedikit biaya. Sebelum kau menyadarinya, sekelompok orang Amerika akan ditangkap atas tuduhan membuat situs semacam itu, terikat menjadi seseorang ke dalam omong kosong ini, dan itu pasti terjadi di Memphis, Tennessee.
Kemudian FBI dan CIA akan melacak gambar-gambar ini kembali melalui dunia maya, dan apa yang akan mereka dapatkan? Laptopku! Mereka akan melakukan semua eksperimen forensik mereka dan menemukan seekor ayam menjerit dengan setengah daun bawang mencuat dari bagian belakangnya. Dan bagaimana aku menjelaskannya? Memberitahu mereka bahwa itu adalah teman sekamarku?
Pasti mereka sudah pernah mendengar alasan tak masuk akal seperti itu sebelumnya.
Aku ingin tahu di mana dia menyimpan ayam-ayam itu. Mereka pasti berada di bawah tempat tidurnya. Kaki mereka dilakban, disumpal, dan disuntik dengan suntikan rohypnol. Dia pasti mendapatkannya dari mahasiswa kedokteran di kamar 9.
Mungkin pada saat yang sama dia memutuskan untuk mencukur kepalanya tetapi tetap memelihara janggutnya.
Kalau dia lakukan itu, setidaknya dia lebih mirip pembunuh berantai daripada aku.
Anak ayam bukan hewan peliharaan pertama yang ada di temapat indekos, meskipun pasti yang pertama tidak mematikan. Sudah pernah ada yang memelihara tarantula di salah satu kamar dari sepuluh kamar kos. Terakhir aku melihat serangga itu sedang menonton televisi sambil mengunyah apa yang dulunya adalah kecoak dan mengusirku pergi. Jika mengingatnya aku masih kesal karena saat itu aku ingin menonton sinetron. Namanya seharusnya Ivan. Sayangnya hewan itu betina dan kami pikir mungkin terdengar konyol jika tarantula betina dipanggil Ivan. Jadi dia diberi nama Mary-Jane.
Di supermarket, orang-orang menatapku. Beberapa dari cewek-cewek cantik yang sebelumnya telah menyaksikan aku sedang membuat konten untuk tiktok saat berjalan melewati jendela kamarku pada waktu yang salah, tetapi sebagian besar dari pembeli bingung yang tampaknya merasa lucu melihat aku mencoba mengingat seperti apa sayuran tertentu itu.
Terakhir kali aku mencari asparagus, aku bertanya lagi apa warnanya.
Setelah menemukan jeruk lemon, yang kecil, kuning dan bulat, aku melanjutkan ke departemen makanan dan pulang membawa karaage beku, minuman bersoda, kacang kulit, dan pesanan teman sekamarku.
Dia sudah menungguku, memakai celemek dapur dan sepasang sarung tangan kuning, dan tersenyum lebar.
Aku melemparkan sayuran kepadanya dan mengatakan kepadanya bahwa aku tidak akan mengizinkan dia menggunakan laptopku lagi.
Kemudian aku bergegas ke kafe dan memesan kopi hitam sambil memegang jeruk lemon.
Bandung, 15 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H