Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Batas-Tak-Bertuan (XXII)

6 Januari 2023   22:39 Diperbarui: 16 Januari 2023   08:38 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muka Pucat membalas tembakan meriam Hungyatmai.

Bulu tangan hingga rambut Malin berdiri. Sia-sia saja dia mengelusnya, rambutnya menolak untuk berbaring.

Sungguh mimpi buruk yang gila. Dia berada pada tahap selanjutnya dari perang yang baru dimulai. Tulah dan genosida baru akan melanda Dunia Timur, dan Langkaseh akan dikutuk sebagai lubang neraka tempat gencatan senjata berakhir.

Kerambil.

"Rina'y! Malin!" Musashito berteriak mengatasi dentuman ledakan meriam. "Kita harus pergi. Bersiaplah."

Rainly melanjutkan ke arah dermaga, Malin berlari mengejarnya sambil memegang bahunya. "Kapal perbekalan tidak akan datang hari ini. Kamu lebih aman bersamaku. Aku ingin kamu bersamaku. Tolong jangan pergi."

Mengi karena pengerahan tenaga, Malin harus berhenti, meremas jari-jarinya untuk memegangnya dengan lebih baik. Namun Rina'y terlepas dari cengkeramannya yang melemah dan terus berjalan.

"Kalau... kamu mati, aku ... tidak akan punya... sahabat... terbaik. Tidak ... tidak pernah ... lagi."

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun