Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Batas-Tak-Bertuan (XXII)

6 Januari 2023   22:39 Diperbarui: 16 Januari 2023   08:38 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rahang Rina'y mengeras. "Kita membutuhkan perbekalan itu."

"Rina'y!" Musashito berteriak seperti komandan tentara. "Aku perintahkan kamu untuk berhenti. Kamu tidak bisa pergi, sayang. Kami membutuhkanmu. Lagi pula Hungyatmai akan segera mendarat. Kamu tahu mereka akan mendarat. Mereka selalu mengacaukan segalanya. Jadi, mari selesaikan ini sebelum mereka melakukannya."

Malin meraih tangan Rina'y. "Menyakitkan bagiku untuk mengatakannya, tapi si tua benar. Kamu tahu itu sangat menyakitkan bagiku."

Tatapan mata yang sipit semakin menyipit, tertuju pada Malin. "Aku dibutuhkan di fasilitas dermaga. Kamu tidak dapat membuat tuak, arak, atau legan tanpa air," bujukan yang berhubungan dengan kepentingan bisnis Malin. Bibir bawahnya bergetar, memanipulasinya seperti penipu ahli.

Terlalu banyak adat Ma'angin yang menular ke gadis itu, jalan yang menurut Malin telah dia tinggalkan. Dia harus memberitahu Rina'y untuk berhenti bergaul dengannya begitu semua perselisihan ini berakhir.

"Dikker ada di sana. Dia akan melakukannya. Jangan tinggalkan aku di sini dengan---"

Bum!Bum! Bum!

Suara ledakan meriam aba-aba dimulainya pertempuran. Langkaseh berguncang.

Jantung Malin berdetak kencang.

Dentuman lain bergetar di atas pulau debu.

Bum!Bum! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun