"Lalu mengapa namamu tidak ada di surat kabar? Kalau kamu adalah saksi atas apa yang terjadi, mengapa mereka tidak menanyaimu?"
"Karena mereka tidak tahu aku ada di sini. Paman yang istrinya meninggal menyuruhku keluar dan melarangku mengatakan sepatah kata pun kepada siapa saja."
"Ah, Kadir. Kamu berbohong padaku. Aku tahu itu tidak mungkin terjadi. Hal-hal seperti itu hanya terjadi di film."
"Kalau begitu aku pasti sudah menjadi bintang film, karena memang itulah yang terjadi. Aku akan menunjukkan kepadamu di mana semuanya terjadi begitu kita masuk ke sini. Kamu akan lihat. Bahkan ada darah di lantai, jika mereka tidak membersihkannya."
Kedua anak lelaki itu masuk melalui jendela yang digunakan Kadir pada malam pertamanya di sana. Bau busuk tempat itu menghantam hidung Bagas dengan keras. Jika baunya tidak lebih baik di kamar lain, dia akan muntah. Dia selalu melakukannya ketika dia mencium sesuatu yang buruk seperti ini.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H