Sekitar satu jam kemudian, Kadir mengetuk pintu Bagas. Bagas bergegas menyeretnya ke dalam rumah dan mendorongnya sampai ke kamar tidurnya.
"Aku harap kamu punya alasan bagus untuk memanggilku ke sini, Gas," Kadir berkata dengan nada menyentak seperti biasanya saat berbicara dengan Bagas.
"Aku ingin kamu memberitahuku semua yang kamu ketahui tentang hantu," kata Bagas datar.
"Apa?"
"Kamu mendengarku. Aku ingin kau memberitahuku semua yang kamu ketahui tentang hantu atau monster. Apapun yang berhubungan dengan dunia gaib."
Suara tegang Kadir sedikit menurun saat dia merasa bangga karena merasa memiliki pengetahuan yang dibutuhkan orang lain.
"Apa yang ingin kamu ketahui tentang hal-hal itu?" dia bertanya dengan penuh semangat.
"Semuanya. Aku ingin tahu semuanya."
"Tidak bisakah kamu bertanya lebih spesifik? Aku tidak punya waktu hanya duduk di sini dan memberi tahu kamu semua yang aku tahu."
"Baiklah kalau begitu. Kamu ingat malam itu di rumah duka? Apakah kamu melihat benda-benda itu melalui jendela, atau hanya aku?"