Paul Dijstelberge dari Universiteit van Amsterdam, seorang spesialis seni percetakan, yakin bahwa tanda itu itu tidak digunakan pada abad ke-16 dan ke-17. "Keriting mungkin baru muncul di abad ke-19, bersamaan dengan birokrasi."
Beberapa sejarawan dan ahli bahasa menganggap bahwa keriting itu mungkin huruf 'g' yang ditulis dengan cepat. Itu singkatan dari 'goed'Â (bagus) atau 'gezien'Â (dilihat).
Di luar Belanda dan bekas negara jajahannya, tanda 'keriting'sebagai persetujuan hampir tidak pernah terjadi. Bahkan orang Belgia di mana Bahasa Belanda merupakan lingua franca tidak tahu menahu tentang tanda tersebut.Â
Mantan penerbit Rik Schutz dari Van Dale ketika ingin memasang gambar keriting besar di sampul depan panduan ejaan, setelah berkonsultasi dengan rekan-rekannya di Belgia, mengubah gambar tersebut menjadi tanda centang.
Bandung, 2 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H