Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 28)

19 Desember 2022   11:47 Diperbarui: 19 Desember 2022   12:05 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pertunjukan yang bagus, bro. Sekarang naiklah! Sudah waktunya untuk melompat-lompat di pohon," kata Miko.

"Ogah, lihat! Ada yang memukul mundur binatang ini. Gue yakin itu lendir rayap yang gue gosok tadi. "

Zaki melepaskan kemejanya dan menyuruh Tiwi dan Miko turun.

"Kamu mau ngapain? Striptis?" tanya Tiwi menahan agar suaranya tidak terdengar gemetar ketakutan.

"Baju ini buat Miko. Lu mau nggak gue gendong kuda-kudaan? " Setengah nyengir, senyum Zaki entah bagaimana tampak dipaksakan, seolah-olah stiker tempelan untuk menenangkan Tiwi.

Tiwi mengangguk, menangkap kekhawatiran di mata Zaki. "Asal kamu kuat aja."

Dia teringat kembali pada obat nyamuk usus rayap Zaki yang tadi dia tertawakan.

Mengapa dia tidak menyabuni badannya dengan itu saja? Dia memarahi dirinya sendiri. Mengingat pilihan yang diambilnya, sekelompok rayap mati jauh lebih baik daripada gerombolan laba-laba mutan hidup yang tumbuh terlalu besar.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun