Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Sang Perusak (Bab 70)

9 Desember 2022   13:00 Diperbarui: 9 Desember 2022   12:59 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Mustahil terjadi padanya untuk kedua kalinya pada hari itu menyadarkan Kuntum. Dia menyadari bahwa dia tertidur untuk sesaat, dan yang baru saja dia alami hanyalah mimpi buruk.

Awang datang dengan berjalan cepat ke dalam kamar. Kuntum senang melihatnya, dan menyadari bahwa napas Awang yang yang memburu adalah suara yang membangunkannya.

"Ada apa, Sayang? Apa kamu berlari menaiki tangga?" Kuntum bertanya, merasakan kantuk dari mimpinya hilang.

"Uhm  ... iya, Sayang. Aku segera kembali agar kamu tidak takut, kan?"

"Tentu saja, Sayang. Aku senang kamu kembali begitu cepat. Sekarang naiklah ke tempat tidur agar aku bisa memelukmu."

Merasa dia telah berhasil lolos dari ketakutan tanpa membuat Kuntum menyadarinya, Awang naik ke samping istrinya dan menciumnya.

Kuntum tahu. Awang bisa tahu bahwa istrinya tahu dari binar di matanya sesudah Kuntum melepaskan bibirkan.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun