Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Pop Art di Galeri Ruang Dini Bandung

28 November 2022   18:50 Diperbarui: 28 November 2022   18:54 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin pagi menjelang siang sehabis olahraga jalan kaki di Lapangan Saparua, Bandung, Penyair Majenun mampir ngopi di Morgy Coffee by Contrast di Jl. Anggrek No. 6, Bandung.  Eh, ternyata di Galeri Ruang Dini di sebelahnya, lagi ada pameran seni rupa. 

Galeri Ruang Dini adalah salah satu seni kontemporer lokal galeri. Didirikan lebih dari dua tahun lalu, galeri mempertahankan program yang beragam dengan pameran tunggal oleh beberapa generasi seniman dan perkebunan terkemuka berlokasi di Bandung.

dok. pri. Ikhwanul Halim
dok. pri. Ikhwanul Halim

Penyair Majenun yang cuma bisa menikmati tanpa pernah punya pemahaman dasar tentang bagaimana mengapresiasi karya seni. Berikut oleh-oleh hasil penikmatan karya-karya perupa dalam exhibition yang diberi tajuk OVER THE WALL tersebut.

DEGEHA

Degeha adalah seniman muda Bali yang sedang naik daun. Karya khasnya terinspirasi oleh ilustrasi tradisional Bali & Jepang dengan semangat budaya pop, simbol sakral, dan mitologi.

Karyanya yang dipamerkan: DAWON & WASUKI (2020)

DAWON & WASUKI (2020)
DAWON & WASUKI (2020)

AGUS SUWAGE

Sebagai seniman profesional, Agus Suwage mulai menarik perhatian penikmat seni rupa Indonesia maupun mancanegara dengan karya-karyanya yang memasukkan gaya dan karakter gambar ke dalam seni lukis. Akhir-akhir ini karya-karyanya menjadi sangat khas, menawarkan potret diri sang seniman dalam berbagai pose dan setting yang kerap menyampaikan pesan-pesan kritis terhadap persoalan sosial politik di sekitarnya. Karya-karyanya menunjukkan poin kuat konseptual karena secara ekstensif mengambil pendekatan apropriasi. 

Ada 2 (dua) karyanya yang dipajang pada eksibisi ini: CLEANING THE MIRROR - AFTER MARINA ABRAMOVIC (2021) dan SIRKUS DEMOKRASI (2021).

CLEANING THE MIRROR - AFTER MARINA ABRAMOVIC (2021)
CLEANING THE MIRROR - AFTER MARINA ABRAMOVIC (2021)

     

EDDIE HARA

Eddie Hara adalah seniman kontemporer Indonesia terkemuka yang sukses baik di dalam negeri maupun internasional dengan daftar panjang pameran di acara seni bergengsi: Seni Jakarta, Art Basel Hongkong, Art Paris, Art Philippines, dan Art Stage Singapore.

Sesuai dengan predikat 'The Punk Uncle' seni rupa kontemporer Indonesia, Eddie Hara sukses membawa karya-karyanya yang terinspirasi oleh anti-kemapanan & subkultur ke pusat dunia seni. Gayanya yang unik seperti komik, pengaruh seni brutal,
dengan pesan sosial dan lingkungan telah menarik perhatian banyak kolektor dan penggemar.

 Ada 2 (dua) karyanya yang dipajang pada eksibisi ini: JOYFUL RITES OF SPRING (2020) dan DESTROY BAD ART (2020). 

JOYFUL RITES OF SPRING (2020)
JOYFUL RITES OF SPRING (2020)

KEMALEZEDINE 

Kemalezedine selalu memukau pemirsa dengan caranya memvisualisasikan konsep seninya dalam rentang gaya yang luas. Lahir di Yogyakarta dan kini bertempat tinggal di Bali, ia juga merupakan bagian dari kelompok gerakan Neo-Pitamaha yang mengkaji dan bereksperimen pada seni rupa lukisan Indonesia dan lukisan-lukisan Bali.

Kemalezedine memfokuskan dirinya untuk berkreasi dan mengeksplorasi dunia seni lukis-lukisan. Ekspresi dramatisnya terhadap karya-karyanya sejalan dengan konsepnya yang kuat tentang identitas sosial manusia yang terkait dengan budaya, religiusitas, dan politik.

2 (dua) karyanya yang dipajang pada eksibisi ini adalah OUR EXISTENCE WITHIN A SCENE 10 (2020) dan OUR EXISTENCE WITHIN A SCENE 11 (2020). 

OUR EXISTENCE WITHIN A SCENE 10
OUR EXISTENCE WITHIN A SCENE 10

MELLA JAARSMA 

Mella Jaarsma dikenal karena instalasi kostumnya yang rumit dan fokusnya pada bentuk keragaman budaya dan ras yang tertanam dalam pakaian, tubuh dan makanan.

Lahir di Belanda pada tahun 1960 dan belajar seni visual di Minerva Academy, Groningen. Kemudian meninggalkan Belanda untuk belajar di Institut Seni Jakarta dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 

Mella telah hidup dan bekerja di Indonesia sejak saat itu. 

Pada tahun 1988, bersama Nindityo Adipurnomo  ikut mendirikan Rumah Seni Cemeti di Yogyakarta.

3 (tiga ) karyanya yang dipajang dalam eksibisi ini adalah CARRY YOUR HISTORY 2 (2021), PERTAMA ADA HITAM (2021), dan TERAKHIR ADA PUTIH (2021). 

CARRY YOUR HISTORY 2 (2021)
CARRY YOUR HISTORY 2 (2021)

SIR DANDY 

Sir Dandy adalah seniman visual yang juga vokalis band indie alternatif Indonesia Teenage Death Star, kini bersolo karier dengan gaya pop-indie-nya.

Pada karya seni visualnya, ia bermain-main dengan teknik lukis dan sablon. Pernah disebut Andy Warhol Indonesia oleh media, karya Sir Dandy mewakili rasa pop-art yang kuat.

3 (tiga ) karyanya yang dipajang dalam eksibisi ini adalah I REMEMBER WHEN (2020), DON'T THINK YOU'RE THE FIRST (2020), dan WHO'S GONNA FIND ME (2020). 

I REMEMBER WHEN (2020)
I REMEMBER WHEN (2020)

SOCIAL NOTE
BLACK HAND GANG X
UJI HAHAN X UMA GUMMA

Social Note (Uang Kertas Sosial) adalah proyek seni oleh Uji Handoko Eko Saputro a.k.a Hahan dan Adi Kusuma alias Uma Gumma. Proyek ini adalah pengamatan dan catatan pemikiran umat manusia dan praksis dalam mencapai kekayaan dan mencapai kemakmuran.

Social Note diproduksi oleh Black Hand Gang Studio sebagai kolaborator menggunakan teknik silk screen pada Archival 100% Cotton Paper dengan tanda khusus seperti benang pengaman, tinta ultraviolet dan tinta fluoresens.

3 (tiga ) karyanya yang dipajang dalam eksibisi ini adalah BUNDLE OF TEN SN300, BUNDLE OF TEN SN500, dan COLLECTOR TRANSPARENT FRAMES.

COLLECTOR TRANSPARENT FRAMES
COLLECTOR TRANSPARENT FRAMES
 

Saat berada di lokasi, tidak ada orang yang bisa memberi penjelasan, jadi penulis menggunakan pembaca barcode QR untuk mendapat informasi tentang eksibisi.   

Bandung, 28 November 2022

*Informasi dan ilustrasi disarikan dari katalog exhibition

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun