Tiba-tiba, makhluk biru-abu-abu menyembulkan kepalanya dari air, memercikkan tetesan ke wajah Tiwi. Membuka mulutnya yang besar, ia mengeluarkan suara mencicit dan serangkaian suara berderak, seperti seseorang mendecakkan lidahnya.
Seketika Tiwi mengenali hewan itu sebagai binatang yang ramah, Tiwi menghembuskan udara yang tertahan di paru-parunya. Dia terkikik lega. Itu bukan hiu, tapi lumba-lumba hidung botol.
Miko berenang ke arahnya. Teriakannya yang nyaring membelah udara. "Hiu yang gue kejar udah lari entah ke mana."
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H